Benarkah BBM dengan Etanol Bikin Mesin Bermasalah? Ini Penjelasan Ahli Otomotif
- sct1indonesia
- 10 Okt
- 2 menit membaca
Benarkah BBM dengan Etanol Bikin Mesin Bermasalah? Ini Penjelasan Ahli
Belakangan ini ramai dibicarakan soal penggunaan BBM dengan campuran etanol di Indonesia. Meskipun etanol dikenal ramah lingkungan dan bisa mengurangi emisi, ternyata tidak semua mesin motor cocok dengan bahan bakar jenis ini. Beberapa pengguna bahkan mulai melaporkan kendala pada mesin setelah menggunakan BBM dengan dugaan kadar etanol tinggi.

Pengalaman Nyata Pengendara yang Alami Masalah Akibat BBM Etanol
Toga Fantiarso, pemilik bengkel spesialis skutik Gas Motor di Jakarta Timur, membagikan pengalamannya ketika touring menggunakan Yamaha XMAX dari Surabaya menuju Labuan Bajo. Di tengah perjalanan, motornya tiba-tiba mogok tanpa sebab yang jelas. “Semua sistem dicek, tidak ada masalah. Setelah BBM dikuras dan diganti dengan bensin dari motor lain, motor langsung normal lagi,” ujar Toga (9/10/2025).
Dari hasil pengecekan, diduga BBM yang digunakan mengandung air dan energi kalor rendah, kemungkinan besar karena adanya campuran etanol berlebih. Hal ini membuat performa mesin tidak stabil hingga mogok mendadak.
Etanol Bersifat Higroskopis — Mudah Serap Air
Secara kimia, etanol adalah alkohol yang bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap air dari udara. Jika bahan bakar mengandung etanol disimpan terlalu lama, kadar air di dalamnya bisa meningkat. Air ini akan menurunkan kualitas pembakaran, menyebabkan mesin brebet, knocking, bahkan mati mendadak.
Toga menegaskan bahwa mesin yang dirancang untuk bensin murni tidak akan bekerja optimal bila dipaksa menggunakan BBM dengan campuran alkohol. Akibatnya, umur pakai komponen bisa menurun, bahkan berpotensi merusak mesin.
Pengaruh Campuran Etanol terhadap Komposisi Bahan Bakar
Ruang bakar mesin membutuhkan keseimbangan antara bahan bakar, udara, dan pengapian. Bila komposisi BBM berubah, seluruh keseimbangan ini ikut terganggu. Campuran etanol membuat nilai Air Fuel Ratio (AFR) bergeser.
AFR ideal bensin murni: 14,7 : 1
AFR etanol 85% (E85): 9,8 : 1
Artinya, semakin tinggi kadar etanol, semakin banyak udara yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna. Jika mesin tetap menggunakan setelan standar pabrikan (untuk bensin murni), hasilnya bisa terlalu lean atau kelebihan udara.
Risiko Jangka Panjang pada Mesin Motor
Campuran udara yang berlebih membuat suhu ruang bakar meningkat. Kondisi ini bisa menimbulkan:
Pembakaran tidak sempurna
Motor sulit dihidupkan
Suhu mesin cepat panas
Risiko kerusakan piston, ring, dan batang piston (connecting rod)
Dalam jangka panjang, penggunaan BBM dengan kadar etanol tinggi tanpa penyesuaian sistem bahan bakar dapat menurunkan umur mesin secara signifikan.
Meskipun etanol dinilai lebih ramah lingkungan, pengguna motor harus tetap berhati-hati. Tidak semua kendaraan di Indonesia sudah kompatibel dengan BBM campuran etanol. Sebelum menggunakannya, pastikan spesifikasi mesin motor Anda mendukung bahan bakar jenis ini.
Jika tidak, risiko mogok, knocking, hingga kerusakan komponen bisa menjadi ancaman nyata. Selalu gunakan BBM sesuai rekomendasi pabrikan, terutama untuk motor harian yang belum memiliki sistem injeksi adaptif.
Untuk informasi dan berita menarik lainnya, pantau terus sctindonesia.com
Jangan lupa untuk follow Instagram kita disini yaa!!




Komentar